Senin, 07 Januari 2013

Tugas

Buat yang ingin tahu kesalahan guru dalam mengelola kelas bisa lihat disini

Psikologi Pendidikan

Tugas Merangkum

A.    Pengertian
a)      Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche ( jiwa ) dan logos ( ilmu pengetahuan ). Jadi, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang jiwa.
Terdapat beberapa definisi psikologi, diantaranya :
·         Menurut Ensklopedia Nasional Indonesia, jilid 13
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang, baik yang terlihat secara langsung maupun tidak langsung.
·         Menurut Muhibbin Syah
Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang membahas tingkah laku manusia sebagai individu dan kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan dalam bentuk tingkah laku terbuka dan tertutup.
b)        Pendidikan
·         Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pelatihan.
·         Menurut Sugihartono,dkk
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia tersebut melalui proses pengajaran dan pelatihan.
·         Menurut UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Jadi, dapat disimpulkan Psikologi Pendidikan merupakan cabang dari ilmu psikologi yang mempelajaritentang penerapan teori – teori psikologi dalam dunia pendidikan terhadap siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai tenaga pendidik serta hubungan keduanya dengan lingkungan sekitar dalam proses pendidikan dan pembelajaran.
B.     Sejarah Singkat Psikologi
Mulanya psikologi merupakan bagian dari filsafat, Pada tahun 1879 Wihelm Wundt mendirikan Laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman sekaligus menandai mandirinya ilmu psikologi.Maka dari itu, sejak 1880 hampir setiap Universitas di AS memiliki fakultas psikologi sendiri. Dalam perkembangan selanjutnya banyak muncul tokoh – tokoh dan teori psikologi dari seluruh penjuru dunia dan sejak tahun 1881 sebagai awal terbitnya jurnal psikologi sampai sekarang.
C.    Bidang Kajian
Bidang Kajian Psikologi diantaranya :
·    Psikologi Umum, membahas kondisi dan perilaku manusia secara umum, maka dari itu sifatnya mendasar.
·        Psikologi Anak, membahas perkembangan dan pertumbuhan manusia semasa kanak – kanak.
·        Psikologi perkembangan, membahas perkembangan manusia sejak pra-kelahiran sampai usia lanjut.
·    Psikologi Sosial, membahas kondisi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan pengaruhnya terhadap perilaku.
·   Psikologi Kepribadian, membahas dan mempelajari sifat dan watak manusia, sepererti pemalu, penyabar, pemarah dll.
·        Psikologi Industri, membahas kondisi dan perilaku manusia dalam lingkungan industri.
·      Psikologi Abnormal, membahas perilaku – perilaku menyimpang pada manusia sebagai wujud adanya gangguan mental.


D.    Peran Psikologi dalam Pendidikan
·     Memunculkan sikap dan perilaku yang diinginkan dan mengurangi bahkan menghilangkan perilaku yang tidak dibutuhkan dalam proses belajar dan pembelajaran.
·       Prinsip – prinsip psikologi berguna dan bermanfaat untuk membantu siswa mendapatkan pengalaman belajar secara formal sebagai jalan membangun kedewasaan, pengetahuan, dan kepribadian.
·  Hasil – hasil penelitian dalam psikologi dapat digunakan guru untuk menambah wawasan dan memperbaiki proses pembelajaran. Contohnya : Pemahaman dan minat siswa dalam mempelajari materi akan meningkat ketika ada keterkaitan dengan pengetahuan dan manfaat bagi siswa.
·  Psikologi turut andil dalam menentukan dan menyusun tujuan, kurikulum, dan pengorganisasian pembelajaran serta membimbing guru melaksanakan pembelajaran dengan lebih baik.
E.     Tujuan Mempelajari Psikologi Pendidikan
  • Dapat mempersiapkan pembelajaran dengan baik
  • Memahami gejala – gejala psikologis siswa secara umum melalui sikap dan perilaku yang muncul selama proses pembelajaran
  • Memahami kondisi dan gejala psikologis siswa secara khusus mencakup kemampuan siswa mengikuti proses pembelajaran.
  • Memahami bagaimana melaksanakan proses pembelajaran dengan baik
  • Memperlakukan siswa dalam proses pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan kondisi masing – masing siswa.

Evaluasi Pendidikan


Tugas Merangkum
A.    Pengertian
Evaluasi menurut bahasa berasal dari bahasa Inggris Evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran. Menurut istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasil dibandingkan dengan tolak ukur untuk mencapai kesimpulan. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan evaluasi yang terjadi dalam kegiatan pendidikan.
B.     Fungsi Evaluasi Pendidikan
Fungsi evaluasi secara umum meliputi Fungsi administratif, Fungsi promosi, Fungsi diagnostik, dll. Sedangkan fungsi evaluasi pendidikan secara spesifik, diantaranya :
           Bagi Guru
·         Mengetahui kemajuan belajar peserta didik
·         Mengetahui kedudukan individu dalam kelompoknya
·         Mengetahui kelemahan-kelemahan dalam proses belajar mengajar
·         Memperbaiki proses belajar mengaja
 Bagi Peserta Didik
·         Mengetahui kemampuan dan hasil belajar
·         Memperbaiki cara belajar
·         Menumbuhkan motivasi dalam belajar
 Bagi Sekolah
·         Mengukur mutu hasil pendidikan
·         Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah
·         Membuat keputusan untuk peserta didik
·         Mengadakan perbaikan kurikulum
 Bagi Orang Tua
·         Mengetahui hasil belajar anaknya
·         Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada anak dalam belajar
·         Mengarahkan jurusan atau sekolah lanjutan bagi anaknya
 Bagi Masyarakat dan Pemakai Jasa Pendidikan
·         Mengetahui kemajuan sekolah
·         Mengadakan kritik dan saran perbaikan kurikulum
C.    Tujuan Evaluasi Pendidikan
Tujuan evaluasi antara lain sebagai berikut :
·         Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses belajar   tertentu.
  •     Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
  •        Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar
  •    Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya atau kemampuan kecerdasan yang dimilikinya untuk kemampuan belajar
  •    Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

D.    Sifat Evaluasi Pendidikan
Sifat evaluasi antara lain sebagai berikut :
  •          Kuantitatif
  •     Banyak gejala-gejala dalam pendidikan yang sifatnya abstrak dan kualitatif tetapi dalam evaluasi selalu diangkakan.
  •          Tidak Langsung
  •    Dalam mengevaluasikan harus menggunakan alat dan melalui prosedur yang sistematis tidak secara langsung dan melihat gejala atau cirri-ciri yang nampak.
  •          Relatif atau Tidak Mutlak
  •      Hasil penilaian setiap individu akan selalu berubah sesuai dengan dinamikanya.
  •          Setiap Penilaian Pasti Terjadi Kesalahan

E.     Prinsip Evaluasi Pendidikan
  •          Continue
  •          Obyektif
  •          Komperehensif
  •    Untuk mengevaluasi harus menggunakan alat yang baik, yaitu : Valid, Reliabel, Daya  pembeda, Obyektif, Komprehensif, Terstandar, Praktis.

F.     Macam Teknik Evaluasi Pendidikan
      Teknik evaluasi ada 2 macam meliputi Teknik Tes dan Teknik Non Tes.
1.                 Teknik Tes, Teknik tes dibedakan menjadi 3 yaitu :
·         Tes Diagnostik
·         Tes Formatif
·         Tes Sumatif
2.               Teknik Non Tes
·         Skala bertingkat
Skala ini menggambarkan suatu nilai yag berbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan.
·         Kuesioner
Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).
·         Daftar Cocok (Check List)
Yang dimaksud daftar cocok adalah deretan pernyataan (yang biasanya singkat), dimana responden yang dievaluasikan tinggal mmbubuhkan tanda cocok (√) di tempat yang sudah disediakan.
·         Wawancara (Interview)
Wawancara (interview) adalah suatu metode/cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab.
·         Pengamatan (Observation)
Pengamatan/observasi (observation) adalah suatu teknikyang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematik.
·         Riwayat Hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.

TEORI BELAJAR


A.    Teri Belajar Behavioristik
Psikolog behaviristik berpendapat, bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reword) atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan. Dengan demikian, tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi – reaksi behavioral dengan stimulasinya.
Psikologi ini dipelopori oleh Thorndike, Pavlov, Wabon, dan Ghuthrie. Teori belajar Thorndike (1874 – 1949) di AS yang disebut “connectionism” atau “trial-and-error”. Ciri – ciri belajarnya antara lain :
  •          Ada motif pendorong aktivitas.
  •          Ada berbagai respon terhadap situasi.
  •          Ada eliminasi respon – respon yang gagal/ salah.
  •          Ada kemajuan reaksi – reaksi mencapai tujuan

Dari penelitiannya Thomdike menemukan hukum – hukum :
  •          Law of readiness
  •          Law of exercise
  •          Law of effect

Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi pendidikan adalah meramal dan mengontrol tingkah laku. Jenis – jenis stimulus :
  •          Positive reinforcement
  •          Negative reinforcement
  •          Hukuman
  •          Primary reinforcement
  •          Secondary or learned reinforcement
  •          Modifikasi tingkah laku guru

Sementara itu di Rusia Ivan Petrovich Pavlov (1849 – 1936) juga menghasilkan teori belajar yang disebut “clasical conditioning” atau “stimulus substitution” berkembang dari percobaan laboratoris terhadap anjing yang diberi stimuli bersyarat sehingga terjadi reaksi bersyarat pada anjing.
B.     Teori Belajar Kognitif
Para ahli jiwa aliran kognitif berpendapat, tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi  dimana tingkah laku itu terjadi tidak hanya dikontrol oleh reward dan reinforcement.
Piaget memandang bahwa proses belajar berfikir sebagai aktivitas gradual dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak.Menurut Piaget, intelegensi itu sendiri terdiri dari tiga aspek yaitu stuktur atau scheme, Isi atau content, Fungsi atau function.Piaget mengidentifikasi empat faktor yang mempengaruhi transisi tahap perkembangan anak yaitu :
  •          Kematangan
  •          Pengalaman fisik atau lingkungan
  •          Transmisi sosial
  •          Equalibrium atau self regultion.

Jerome Bruner memakai cara dengan discovery learning, dimana murid mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. Prosedur ini berbeda dengan reseption learning atau expository teaching dimana guru menerangkan semua informasi dam murid harus mempelajari semua bahan atau informasi itu.The act of discovery dari Bruner, yaitu :
  •          Adanya suatu kenikan didalam potensi intelektual.
  •          Ganjaran intrinsik lebih ditekankan daripada ekstrinsik.
  •    Murid yang mempelajari bagaimana menemukan berarti murid itu menguasai metode discovery learning.
  •          Murid lebih senang mengingat – ingat informasi.

C.    Teori Belajar Humanistik
  •          Orientasi
  •  Perhatian psikologi Humanistik yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap – tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud – maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman – pengalaman merekan sendiri dan sesuai perasaan dan perhatian siswa. Tujuan utamanya adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang unik dan membantunya dalam mewujudkan potensi – potensi yang ada pada diri mereka (Hamachek, 1977, P.148)
  •          Awal timbulnya psikologi Humanistik
  • Pada akhir tahun 1940-an orang – orang yang terlibat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam perkembangan ini. Misalnya : psikologi klinik, pekerja sosial dan konseler. Gerakan ini berkembang kemudian dikenal dengan sebagai psikologi Humanistik, eksestensial, perceptual, atau fenomenologikal. Psikologi ini berusaha untuk memahami perilakuseseorang dari sudut si pelaku     ( behaver) bukan dari pngamat (observer).
  • Behaviorisme versus humanistik
  • Dalam menyoroti masalah perilaku, ahli – ahli Behaviorisme dan humanistik mempunyai pandangan yang sangat berbeda yang dikenal sebagi freedomdetermination issue. Para behaviorist memandang bahwa orang sebagai makhluk reaktif yang memberikan responsnya terhadap lingkungannya. Sebaliknya para Humanistik meemandang bahwa tiap orang itu menentukan perilaku merekan sendiri.





Belajar dan Pembelajaran



Tugas Merangkum
A.    Pengertian Belajar
    Menurut Sugihartono Belajar merupakan proses untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diwujudkan dalam bentuk adanya perubahan tingkah laku (bisa diamati/tidak bisa diamati) yang relatif permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
    Belajar menekankan pada usaha siswa dalam belajar dan proses-proses yang menyertainya dalam usahanya untuk mengadakan perubahan secara kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
  Pembelajaran menekankan pada pembahasan mengenai bagaimana seorang guru/pendidik melaksanakan proses pembelajaran dengan tujuan agar siswa dapat belajar ecara lebih baik.
B.     Faktor – faktor yang mempengaruhi proses belajar
Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi proses belajar yaitu faktor internal ( Jasmaniah/fisik dan Pikologis/psikis) dan faktor eksternal ( lingkungan sosial dan non sosial).
·         Faktor Internal
+  Faktor Jasmaniah/Fisik, meliputi fungsi alat indera, fungsi anggota badan, bentuk tubuh, dan kondisi fisik lainnya.
+  Faktor Psikologis/psikis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, serta kepribadian siswa.
·         Faktor Eksternal
+   Lingkungan sosial, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyrakat dan budayanya.
+    Lingkungan non sosial, meliputi lingkungan alam dan lingkungan instrumental (seperti kurikulum).
C.    Ciri perilaku belajar
·         Perubahan bersifat intensional (disadari dan disengaja).
Artinya ada kesadaran untuk mencari pengetahuan.
·         Perubahan bersifat positif dan aktif
Positif artinya dari tidak tahu menjadi tahu.
Aktif artinya siswa sendiri yang berproses melakukan perubahan.
·         Perubahan bersifat efektif dan fungsional
Efektif artinya dapat bermanfaat bagi kita.
Fungsional artinya dapat dimunculkan kembali untuk memecahkan masalah.
D.    Wujud perilaku belajar
Terdapat beberapa bentuk perwujudan hasil belajar, yaitu :
·         Kebiasaan
·         Keterampilan
·         Bepikir asosiatif dan daya ingat
·         Berpikir rasional dan kritis
·         Sikap
·         Inhibisi
·         Apresiasi
E.     Pengertian Pembelajaran
Menurut Sugihartono dkk Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan pendidik secara sengaja dengan tujuan menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasikan, dan menciptakan suatu sistem lingkungan belajar dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal. Sedangkan pengertian belajar menurut Biggs dalam Sugihartono dkk terbagi dalam tiga bentuk konsep pembelajaran yaitu Pembelajaran dalam pengertian kuantitatif, Pembelajaran dalam pengertian institusional, Pembelajaran dalam pengertian kualitatif.
F.     Metode – metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara dan usaha yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga siswa dapat belajar dan memperoleh hasil yang optimal. Metode pembelajaran secara umum contohnya metode ceramah, latihan, tanya-jawab, karyawisata, demonstrasi, bermain peran, diskusi, maupun metode pemberian tugas dan resitasi.
G.    Peran Guru dalam Pembelajaran
Guru yang profesional merupakan guru yang memiliki tingkat kemampuan dalam melaksanakan tugas keguruannya dengan baik (secara profesional) sebagai profesinya (sumber kehidupan). Dalam melaksanakan profesinya, guru dituntut memiliki beberapa kecapakan atau kompetensi yang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Guru juga dituntut mampu menjalankan tugasnya sebagai guru dan sebagai pendidik dalam bentuk peran – peran tertentu dalam usahanya mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan potensi siswa. Peran – peran tersebut mencakup Guru sebagai korektor, Inspirator, Informator, Organisator, Motivator, Inisiator, Pembimbing, Demonstrator, Pengelola Kelas, Evaluator.

Karya : Ummi Nurul F
LINGKUNGANKU
Saat kubuka mata
Memandang ke alam jagat raya
Saat itu barulah ku sadari
Betapa besar karunia-Mu

Alam yang indah
Sungai yang mengalir jernih
Nampak begitu indah dipandang
Tapi kini banjir melanda
Lingkungan pun tak lagi cetar membahana
Siapakah yang patut kita salahkan, Tuhan ?

SAHABAT
Memilikimu  adalah bangga
Bersamamu ada rasa bahagia
Jauh darimu rindu membara
Berpisah denganmu duka nestapa

Sahabat,
Engkau laksana crayon yang mewarnai hidupku
Melukis tawa, canda dan ceria
Mampu buat hati dan jiwa berbunga

Sahabat,
Walau jarak kini memisahkan kita
Namun, persahabatan kita kan tetap abadi
Takkan kulupakan kenangan indah bersamamu
Kenangan indah yang terpatri kuat dalam sanubari

Sahabat,
Kan ku jaga persahabatan ini
Karna engkau begitu indah bagiku
Seindah mentari terbit